apakah kalibrasi ?
Bagi pemilik mobil service rutin alias tune up sudah merupakan keharusan jika tunggangan ingin selalu dalam keadaan sehat. Ritual tune up mulai dari ganti oli, stel klep, stel pengapian, bersih2 busi, filter oli/bensin/udara (kalo perlu ganti jika udah waktunya) hingga bersih2 karburator ato throttle body(mesin injeksi) dengan menggunakan cairan/foam adalah hal lazim yang dilakukan oleh bengkel resmi maupun non resmi.
Seiring dengan kemajuan jaman, teknologi mesin mobil semakin lama semakin canggih. Mau tidak mau pihak bengkel pun harus sigap dengan perkembangan mobil masa kini. Salah satunya adalah alat yang bernama kalibrasi injektor. Alat ini berguna untuk mengkalibrasi kinerja injektor agar bekerja secara optimal. Kemampuan injektor untuk menyemprotkan BBM semakin lama semakin turun seiring dengan bertambahnya usia kendaraan. Hal ini menyebabkan performa kendaraan akan menurun. Nah dengan alat ini, injektor akan dikalibrasi kembali kemampuannya mendekati seperti mobil yang baru keluar dari pabrik.
Menurut pihak bengkel yang menyediakan alat ini, langkah menyemprotkan cairan/foam ke lubangthrottle body ketika mobil di-tune up masih kurang efektif hasilnya karena kerak2 yang terdapat di lubang injektor tidak ikut rontok. Penyebabnya adalah lubang injektor yang sangat kecil.
Gimana cara kerja alat tersebut ? ketika mobil diservis, injektor akan dilepas kemudian ditaruh di alat itu. Misal mobil anda 4 silinder berarti ada 4 injektor yang dicopot. Pada kalibrasi injektor terdapat bensin plus cairan kimia yang berguna untuk merontokkan kerak. Tahap awal nosel injektor dibersihkan dibantu dengan getaran ultrasonic. Setelah itu kinerja injektor dites dengan cara injektor menyemprotkan semburan bensin ke dalam tabung gelas bening (1 injektor=1 tabung gelas). Pada tahap ini pengetesan dimulai dari beberapa mode penyemprotan misalnya mulai dari debit semburan hingga pengabutan. Nah setelah tabung gelas terisi bensin dilakukan pengukuran volume bensin dilihat dengan cara melihat volume mililiter (ml) yang ada dalam tabung gelas ato bisa juga dengan mengukur ketinggian masing2 tabung gelas. Jika hasilnya volume tiap injektor berbeda2, dilakukan ritual ulang mulai tahap awal lagi selanjutnya uji penyemprotan. Andai volume masih berbeda juga, akan dilakukan tindakan yang sama seperti sebelumnya. Kalo volume masih belum sama juga (meski sudah dilakukan berulang2) berarti kinerja injektor sudah tidak sempurna. Biasanya kasus yang terjadi dari ke-4 injektor yg dites, salah satu injektor volumenya berbeda, artinya injektor tersebut perlu waktunya ganti. Jika masing2 injektor hasil tesnya berbeda2 artinya kinerja ke-4 injektor sudah tidak bagus lagi (karena umur komponen & kerak yang sudah mengeras sehingga sulit dibersihkan) kudu ganti semua injektor ama yang baru.
Trus kapan sebaiknya melakukan kalibrasi injektor ? tidak ada patokan pasti (tergantung kebutuhan) tapi ada pendapat yang mengatakan sebaiknya tiap 20rb KM ato 1 tahun sekali & dibarengi dengan ganti filter bensin supaya kinerja injektor optimal. Apa sih yang menyebabkan injektor kotor ? penyebab utamanya adalah kualitas bensin yang buruk. Isilah bensin mobil anda di SPBU yang berkualitas misalnya mobil yang minum Premium isi bensinnya di SPBU yang ada logo Pasti Pas. Syukur2 jika mobil anda diisi BBM beroktan 92 ato lebih macam Shell, Petronas ato Total, nosel injektor dijamin lebih bersih. Di samping itu kebiasaan ngisi bensin nunggu kalo indikator bensinnya hampir menyentuh huruf E (empty) juga mempercepat timbulnya kerak di nosel injektor.
Sudah melakukan tune up tapi tarikan koq masih kurang mak nyus ? mungkin saja nosel injektor sudah mampet penyebabnya. Penulis sudah 2 kali melakukan ritual kalibrasi injektor yang dibarengi dgn tune up supaya kerja mesin maksimal, hasilnya tarikan mobil terasa enteng & BBM lebih irit. Tertarik untuk mencobanya ? sayangnya tak banyak bengkel yang mempunyai alat ini, khusus bengkel resmi tak ada salahnya anda untuk bertanya dahulu via telpon. Untuk bengkel non resmi silakan meluncur ke Garden Speed (Cilandak), Sigma Speed (Pancoran), Rev Engineering (Arteri Kedoya), Yans Speed (Pondok Bambu) dsb.
Label: automotive, Berita Terbaru
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda